Idealnya, seorang anak mendapatkan kasih sayang yang lengkap dari kedua orang tuanya. Namun ada beberapa kondisi seperti kematian atau perceraian yang menyebabkan seorang anak harus dibesarkan tanpa ayah. Kondisi ini secara tidak langsung memengaruhi pembentukan karakter dan perkembangan anak.
Dampak Psikologis pada Anak yang Dibesarkan Tanpa Ayah
Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya dapat tumbuh dengan optimal dan sehat baik dalam kehidupan akademis maupun sosialnya. Namun terkadang hal ini sulit digapai oleh orang tua tunggal (single parent). Perkembangan psikis dan akademis anak yang dibesarkan oleh satu orang tua cenderung berbeda dari anak yang dibesarkan dari orang tua yang lengkap.
Kondisi anak yang dibesarkan oleh orang tua tunggal dapat memengaruhi perkembangan anak termasuk pada anak yang dibesarkan tanpa ayah. Namun tak perlu khawatir, dengan perhatian ekstra, orang tua tunggal dapat membesarkan anak dengan perkembangan sosial dan emosional yang baik.
Beberapa dampak psikologis yang bisa terjadi dan perlu diperhatikan bagi anak yang dibesarkan oleh ibu tunggal antara lain:
Masalah kepercayaan diri
Dilansir dari Pscyhology Today, salah satu masalah perkembangan anak yang bisa dialami anak yang dibesarkan tanpa ayah adalah masalah kepercayaan diri. Namun, bukan berarti semua anak dengan orang tua tunggal akan mengalami hal ini. Selama anak diasuh dalam lingkungan yang baik dan penuh kasih sayang, anak tidak akan merasa harus mencari sesuatu untuk mengisi kekurangan dalam dirinya.
Baca Juga: Manfaat dan Tips Mengajak Anak Berkebun
Merasa minder
Dari segi pergaulan, anak-anak dapat merasa minder jika memiliki keluarga yang tidak lengkap. Perasaan rendah diri ini dapat memengaruhi perkembangan sosial anak dan menurunkan kepercayaan dirinya.
Adanya perasaan mudah marah
Anak-anak yang dibesarkan tanpa sosok ayah dapat tumbuh menjadi anak yang agresif. Perasaan ini dapat muncul akibat berbagai faktor seperti tekanan dari pergaulan, keinginan anak untuk memiliki keluarga yang utuh dan faktor lainnya.
Memiliki nilai akademis rendah
Beberapa anak yang dibesarkan oleh orang tua tunggal bisa memiliki nilai akademis rendah atau memiliki masalah pada pendidikannya. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya masalah ekonomi yang dihadapi sehingga kesulitan menyelesaikan sekolah, atau kesulitan memahami pelajaran akibat minimnya perhatian ibu di rumah yang harus bekerja.
Baca Juga: Kenali Jenis Gangguan Belajar pada Anak dan Penanganannya
Tips Membesarkan Anak bagi Orang Tua Tunggal
Bagi para ibu tunggal, tak perlu bersedih hati jika harus membesarkan anak tanpa sosok ayah. Seorang ibu tetap dapat membesarkan anak dengan baik hingga anak tumbuh menjadi pribadi yang membanggakan. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan bagi para ibu untuk membedarkan anak meskipun tanpa sosok ayah.
Kelilingi anak dengan orang-orang yang penuh kasih sayang
Untuk mendukung perkembangan anak, sebaiknya tempatkan anak pada lingkungan yang baik dan dikelilingi oleh orang-orang yang membesarkannya dengan penuh kasih sayang. Anda juga bisa menempatkan sosok paman atau kakek sebagai pengganti sosok ayah pada kehidupan anak.
Latih anak membuat keputusan
Anak-anak perlu dilatih untuk membuat keputusan tentang dirinya sendiri. Anda bisa melatih anak untuk membuat keputusan mengenai rencana liburan, atau sesederhana keputusan mengenai menu makan dalam sepekan dan hal-hal kecil lainnya. Membuat keputusan sendiri dapat melatih anak lebih berani dan bertanggung jawab.
Kenali lingkungan anak
Penting bagi orang tua untuk mengenali bukan hanya orang tua teman anak, namun juga teman-teman buah hati Anda. Dengan mengenali lingkungan anak, Anda bisa menilai apakah lingkungan di sekitarnya cukup baik untuk perkembangan anak atau tidak. Mengenali teman-teman anak juga dapat membantu Anda memantau pergaulan dan perkembangan anak, serta membuat anak merasa tidak asing dengan lingkungan di sekitarnya.
Dengarkan perasaan anak
Orang tua tunggal biasanya terlalu fokus memberi berbagai macam perhatian tanpa mendengarkan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak. Anda juga perlu mendengarkan keresahan atau kegelisahan yang dirasakan buah hati Anda. Ajak anak bicara baik-baik mengenai hal ini agar ia tidak ragu mengungkapkan perasaan sebenarnya.
Kenali batas diri
Tidak mudah menjadi orang tua tunggal yang harus membesarkan anak seorang diri. Jika Anda merasa kewalahan sebaiknya jangan ragu meminta bantuan orang yang Anda percaya untuk membantu mengatasinya. Dengan membagi tugas dan peran dalam membesarkan anak, Anda dapat fokus pada kesehatan fisik dan mental diri Anda dengan lebih baik. Hal ini juga tidak kalah penting bagi kelangsungan hidup Anda dan buah hati.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Kushner, D. (2023). Fatherless Daughters: The Impact of Absence. Available from: https://www.psychologytoday.com/us/blog/transcending-the-past/202305/fatherless-daughters-the-impact-of-absence
Wolf, J. (2020). How to Answer Kids's Questions About Absent Fathers. Available from: https://www.verywellfamily.com/how-to-talk-to-children-about-absentee-fathers-2997224
Wolf, J (2020). Tips for Widows and Widowers Raising Children. Available from: https://www.verywellfamily.com/tips-for-young-widows-raising-children-2998105
Brennan, D. (2021). How Does Single Parenting Affect a Child?. Available from: https://www.medicinenet.com/how_does_single_parenting_affect_a_child/article.htm